Persebaran Guru Belum Merata
Tuesday, 15 January 2013 (13:33) | 429 views | Print this Article
SOLO – Dunia pendidikan masih menyisakan sejumlah masalah, di antaranya mutu pendidikan yang belum merata. Ketua Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) Prof Sunaryo Kartadinata mengatakan, mutu pendidikan yang belum merata disebabkan oleh faktor persebaran guru.
“Persebaran guru yang belum merata bisa menyebabkan mutu pendidikan menjadi tidak merata. Indonesia sebenarnya bukan tidak memiliki guru yang cukup, tapi karena persebarannya yang tidak merata,” katanya kepada wartawan usai berbicara dalam seminar bertema ”Isu-isu Strategis Pendidikan di Indonesia”, di Universitas Tunas Pembangunan (UTP) kampus Balekambang, Sabtu (12/1).
Sunaryo mengungkapkan, dengan otonomi daerah seharusnya pemerataan guru bisa lebih maksimal. Sayang, antara daerah satu dengan yang lain kurang komunikasi. Selain itu, yang menyebabkan mutu pendidikan belum merata, karena belum meratanya infrastruktur, mutu guru yang berbeda, standar anggaran, hingga cara pandang pendidikan.
Dia menjelaskan, apa yang ada dalam Undang-Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 sebenarnya sudah bagus, hanya saja kurang bisa diimplementasikan secara komprehensif.
Selain itu, guru juga tidak terlalu memperhatikan proses belajar, artinya hasil tes merupakan ukuran. ”Siswa dinilai dari hasil akhir misalnya melalui penugasan, mengisi lembar kerja siswa yang dilakukan dengan kuantitatif, sementara lingkungan yang mengedepankan proses acapkali dilupakan,” katanya.
Berbeda
Sunaryo mengungkapkan, guru harus dibina dengan format berpikir yang berbeda sama seperti yang ada pada Kurikulum 2013 yang bakal diterapkan mulai tahun ajaran depan.
Kurikulum 2013 lebih mengedepankan proses ketimbang hasil akhir. ”Ujung tombak keberhasilan kurikulum adalah guru,” ungkapnya.
Ketua ISPI Surakarta Dr Suwalni Sukirno MPd mengatakan, seminar tersebut digelar untuk membahas isu-isu strategis pendidikan nasional di Indonesia. Di antaranya menyongsong uji kompetensi guru dan dosen, pengembangan model pembelajaran berbasis IT, dan peningkatan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan (PTK).
Seminar dihadiri sekitar 250 peserta yang terdiri atas guru, dosen, mahasiswa, praktisi pendidikan. Selain Prof Sunaryo Kartadinata, pembicara lain Dekan FKIP UNS Prof Dr Furqon Hidayatullah dan PR I UNS Prof Dr Sutarno.
Dia mengungkapkan, ada enam perguruan tinggi yang ikut bergabung dalam ISPI Cabang Surakarta, yakni Unwidha, Unisri, UMS, UTP, Univet, dan UNS. Dengan seminar ini dia berharap ke depan ISPI dapat mengembangkan kegiatan pelatihan dan workshop untuk membantu meningkatan profesionalitas guru dan dosen.
”Hingga saat ini jumlah anggota ISPI Cabang Surakarta sekitar 300 orang,” kata Suwalni. (G18-37)
Sumber:
Suara Merdeka
Solo Pos
Tulisan lain yang berkaitan:




