Wiska Adelia Putri: Cerpenis Cilik dari Provinsi Kepri
Thursday, 7 March 2013 (12:42) | 820 views | Print this Article
Oleh: MASWITO, S.Pd.
Guru SMK Negeri 1 Tanjungpinang dan Kabid Perlindungan Profesi dan HAM ISPI Pulau Bintan, Kepri
DUNIA kepengarangan perempuan di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri ibarat air tak pernah kering. Setelah kejayaan Aisyah Sulaiman muncul pengarang-pengarang perempuan lainya. Sebut saja Suryatati A Manan, Ruziana, Riawani Elita, Mila Duchlun, Citra Pandiangan dan lainnya.
Setelah itu penulis-penulis cilikpun mulai menunjukkan kebangkitannya. Sebelumnya ada Nadya Aisyah Gustirani. Pada usia 13 tahun, Aisyah telah menghasilkan empat kumpulan cerpen dam novel. Kemudian muncul pula Tiara Ayu Karmita, dalam usianya 11 tahun meluncurkan novel yang berjudul “Gemintang Penabur Matahari.” Novel ini diterbitkannya ketika masih duduk di bangku kelas VI SD Negeri 012 Bukit Bestari.
Setelah Tiara muncul Wiska Adelia Putri yang menerbitkan buku kumpulan cerpennya berjudul “Ingin Bertemu Peri”. Kini Wiska sedang mempersiapkan penulisan novel. “Insya Allah akhir tahun ini siap diluncurkan,” ujat siswa kelas VI-A SD 006 Sei. Jang, Kecamatan Bukit Bestari ini tersenyum.
Karier kepengarangan Wiska ditemui secara tak sengaja oleh kedua orang tuanya yang memang hobi menulis dan mengarang ini. “Ketika kami melihat diari Wiska, ternyata Wiska sudah menulis puluhan cerpen dan puisi. Ini mungkin terpengaruh dari majalah Bobo yang menjadi langgananya sejak duduk di kelas 2,” ujar orang tua Wiska, Maswito.
Oleh orang tuanya, cerpen-cerpen anaknya diketik ulang dan dikirim ke berbagai media cetak. Tak disangka, sejumlah media cetak di Kepri seperti Batam Pos, Koran Peduli, Haluan Kepri, Tribun Batam dan Terkininew.com memuatnya. Di media terbitan Riau, seperti Riau Pos, Haluan Riau, dan Metro Riau juga memuatnya. Tak hanya itu, media nasional seperti Media Indonesia, Republika, dan Suara Pembaharuan juga memuatnya.
Dari situlah Wiska terus bersemangat menulis cerpen dan menikmati honorarium dari hasil tulisannya. Bahkan dari Media Indonesia, Wiska mendapatkan kiriman istimewa berupa seperangkat alat tulis, buku dongeng cerita anak dan tas warna ungu yang merupakan warna fovoritnya. “Alhamdulillah, kecil-kecil begini Wiska sudah punya penghasilan lho,” katanya bersemangat.
Oleh orang tuanya cerpen Wiska yang pernah di muat di media cetak itu dikumpulkan lalu diterbitkan. Maka terbitlah kumpulan perdana cerpen Wiska berjudul “Ingin Bertemu Peri.” Buku tesebut dicetak oleh Frame Publishing Yogyakarta, Mei 2011. Buku tersebut merupakan kado terindah ulang tahunnya yang ke-9.
Dan buku tersebut secara khusus di luncurkan pula oleh Walikota Tanjungpinang Dra. Hj. Suryatati A Manan di Gedung Kesenian Aisyah Sulaiman. Walikota memberikan apriasi dan penghargaan khusus kepada Wiska dan Tiara sebagai pengarang cilik Kota Tanjungpinang – mengikuti jejak dirinya dan pengarang-pengarang lainnya di Kota Gurindam Negeri Pantun ini.
“Saya dah ketuaan baru jadi penulis. Wiska dan Tiara, kecil-kecil sudah menjadi penulis. Artinya untuk menjadi penulis itu tak memandang usia. Anak kecil seperti Wiska dan Tiara pun bisa menjadi penulis,” ujar Walikota.
Wiska saat ini tengah merampungkan penulisan novel. Katanya menulis novel mempunyai tantangan sendiri. Karena itu, untuk sementara waktu Wiska menghentikan berlangganan majalah Bobo setelah empat tahun berlangganan dengan majalan anak-anak tersebut.
Seperti kumpulannya cerpen sebelumnya yang terinspirasi dari pengalamannya sehari-hari, novelnya kali ini juga sama. “Jika lagi mood, dalam seminggu bisa menyelesaikan satu bab. Novel ini saya kerjakan saat liburan ataupun sepulang dari sekolah,” ujarnya. Nah, sembari mencari dan menunggu sponsor untuk menerbitkan novelnya, Wiska mengebut penyelesaian novelnya itu.
Yang menarik dari setiap cerpen yang ditulis Wiska adalah nama-nama tokoh yang ada di dalamnya. Yakni nama teman-teman disekolahnya sekaligus nama saudara-saudaranya dan penulisan cerpen itu dilakukanya secara spontan. Misalnya ketika Wiska diajak orangtuanya ke Fizza Hut, sepulangnya Wiska langsung menulis cerpen tentang Fizza Hut. Isi cerpen Wiska tak jauh dari kehidupannya sehari-hari, baik di sekolah, di rumah maupun ketika bersama-sama dengan keluargnya di rumah.
Berikan Apresiasi
Rupanya kepiawaian Wiska dalam dunia kepengarangan ini mendapat aprsiasi khusus dari mantan Gubernur Provinsi Kepri Ismet Abdullah dan istrinya Aida Ismeth. “Saya sudah baca buku Wiska, luar biasa……. ,” puji Ismeth Abdullah.
Secara khusus pula Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Ariani Isnamurti memuji Wiska dengan menyebut, “Wiska merupakan pengarang cilik termuda di Indonesia yang menyumbangkan karyanya di perpustakaan yang dirintis paus sastra Indonesia HB Jassin tersebut,” ujar Ariani.
Dan Ariani berharap Wiska terus mengasah kemampuannya dan jangan sampai berhenti menulis. “Kami memberikan apresiasi kepada setiap pengarang, termasuk kepada Wiska untuk menulis karya sastra yang mulai ditinggalkan saat ini,” katanya.
Selain itu buku “Ingin Bertemu Peri” karya perdana Wiska itu sudah dikoleksi perpustakaan tiga negara. Yakni Kantor Perpustakaan Singapura, Kantor Perpustakaan dan Sastra Johor Baru (Malaysia) dan Kantor Perpustakaan Indonesia di Jakarta. Selain itu buku Wiska juga sudah disumbangkan diberbagai perpustakaan di kabupaten/kota di Provinsi Kepri maupun provinsi lainnya di Indonesia.
Dan untuk pemasaran, buku Wiska juga sudah beredar dibeberapa kota bekerjasama dengan Toko Buku 171 milik Riau Pos Group dan toko buku lainnya di Batam, Tanjungpinang, Padang, Jakarta, Jogjakarta, Pekanbaru, Dumai dan lainnya.
Dan, Wiska pun mendapatkan royalti dari hasil penjualan bukunya itu. “Kecil-kecil begini, Wiska sudah punya penghasilan sendiri dari pekerjannya sebagai penulis lho,” katanya tersenyum.
Profil Wiska
Nama : Wiska Adelia Putri
Panggilan : Wiska
Tempat/Tgl/ Lahir : Tanjungpinang 8 Maret 2002
Kelas : VI-A SD 006 Sei Jang, Bukit Bestari
Hobby : Membaca, menulis, berenang dan nonton TV
Alamat : Perum Bintan Permai/Kav. Arjuna Ganet
TanjungpinangOrang tua:
Bapak : Maswito
Pekerjaan : Pegawai Kantor Disbudpar Tanjungpinang
Ibu : Kartina
Pekerjaan : Guru SMP 5 TanjungpinangPrestasi dan Penghargaan:
1. Juara Umum di sekolahnya di SD 006 Sei Jang, Kecamatan Bukit Bestari, Tanjungpinang.
2. Juara II lomba menulis surat untuk DPRD Kota Tanjungpinang, Oktober 2011 sampena HUT ke-IX Kota Otonom Tanjungpinang.
3. Piagam penghargaan sebagai pengarang cilik dari Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Tanjungpinang, Mei 2011.
4. Piagam Penghargaan dari Media Indonesia atas partisipasinya mengirim cerpen, Juni 2011
5. Nominator dalam penulisan surat untuk Walikota Tanjungpinang yang
diselenggarakan Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Tanjungpinang, Desember 2011.
Tulisan lain yang berkaitan:




