Merangsang Guru Aktif dalam Pengembangan Profesi
Tuesday, 30 April 2013 (10:25) | 325 views | Print this Article
GROBOGAN – Guru saat ini dituntut untuk senantiasa berkembang. Untuk merangsang guru agar aktif dalam pengembangan profesi tersebut, Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) bekerja sama dengan lembaga penyelenggara diklat dan seminar dari Surakarta menggelar seminar dan pelatihan pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya serta PKB, di gedung Riptaloka Setda Grobogan, Minggu (14/4).
Tampil sebagai pembicara dalam seminar tersebut, anggota tim penilai angka kredit nasional yang juga guru besar Unnes Semarang, Prof. Dr. Tri Marhaeni P.A., M.Hum. dan penulis buku K3 SMK, Budi Maryono S.Pd., M.Par.
Kepada seratusan peserta yang terdiri atas guru SD, SMP, dan SMA se-Kabupaten Grobogan, Tri Marhaeni mengungkapkan, pengembangan diri guru adalah upaya untuk meningkatkan profesionalisme diri agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan perundang-undangan.
“Pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) terdiri atas tiga hal, yaitu pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Karya inovatif maksimal 50% dari angka kredit yang dibutuhkan, sedangkan publikasi ilmiah atau karya tulis ilmiah harus dipresentasikan pada forum ilmiah,” kata Tri Marhaeni.
Sesuai Tupoksi
Profesor asal Kecamatan Toroh, Grobogan itu juga menuturkan, publikasi ilmiah berupa penilaian tindakan kelas (PTK) dan penelitian tindakan sekolah (PTS) harus sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi). Hasil dari laporan ilmiah tersebut kemudian diseminarkan.
“Angka kredit juga bisa didapat melalui tulisan ilmiah populer, yaitu tulisan yang dipublikasikan di media massa yang berisi ide, gagasan, pengalaman penulis yang menyangkut bidang pendidikan di satuan pendidikan tempat dia bertugas. Karena itu, saya mengajak seluruh guru di Grobogan untuk aktif menulis. PTK juga bisa dibuat buku dan menambah angka kredit,” imbuhnya.
Tri membuka peluang seluas-luasnya kepada para guru asal Grobogan untuk berkonsultasi mengenai pengembangan profesi tersebut. Bahkan secara pribadi, dia menawarkan komunikasi dua arah melalui email.
Sementara itu, Budi Maryono SPd MPar menuturkan, tujuan seminar kali ini adalah untuk membantu pengembangan profesi guru, khususnya dalam menulis buku PTK. “Guru juga perlu mengembangkan bahan ajar. Tujuannya menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Selain itu, juga membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar serta memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran,” ungkapnya. (K11-60)
Suara Merdeka
Tulisan lain yang berkaitan:




