Saat ini ajaran dan nilai-nilai pendidikan Ki Hajar Dewantara (KHD) hampir tidak pernah lagi diperkenalkan apalagi diajarkan secara masif dan memadai kepada peserta didik, baik melalui pendidikan jalur sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah, meskipun nama KHD masih tetap dikenang sebagat bapak Pendidikan Indonesia. Padahal, filosofi dan ajaran KHD masih sangat relevan dengan perkembangan dan perubahan jaman, bahkan dalam membentuk karakter bangsa, nilal-nilai pendidikan KHD masih sangat dibutuhkan dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme.
Menggali filosofi pendidikan KHD, pada dasarnya adalah MENGGALI kebudayaan “asli Indonesia”: karena nilai-nilai yang diajarkan oleh KHD merupakan kristalisasi dan perjuangan bangsa Indonesia yang sangat panjang, sejak jaman penjajahan sampai pasca revolusi kemerdekaan yang secara konsisten dilakukan oleh KHD dalam melawan kolonialisme dan imperialisme. ltulah sebabnya, nilai-nilai pendidikan KHD perlu dihidupkan kembali bahkan harus diinternalisasi dalam sistem gagasan para peserta didik, para pendidik, dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan di seluruh Indonesia. Ajaran KHD, disamping mengandung semangat pembebasan dan semangat kebangsaan, juga mengandung nilai-nilai luhur yang diharapkan mampu membentuk manusia lndonesia yang memiliki kepribadian yang kuat, pintar, disiplin, bersemangat, bersahaja, merdeka dan penuh pengabdian kepada bangsa dan negara. Konsep-konsep KHD, seperti konsep Trihayu, konsep Keseimbangan, Konsep Dasar dan Ajar. Konsep Trisentra Pendidikan, Konsep Kebangsaan. Konsep Kekeluargaan, Konsep Among, masih gayut dalam merekonstruksi pendidikan, karena produk pendidikan saat ini cenderung menghasilkan manusia yang pragmatis, liberal dan kapitalistik.
ISPI (lkatan Sarjana Pendidikan Indonesia) Cabang Jawa Timur sebagal organisasi profesi di bidang pendidikan mempunyai kepedulian yang tinggi untuk ikut menggali dan mengimplementasi filosofi dan nilai- nilai KHD kepada semua insan pendidikan di jawa Timur, khususnya para sarjana pendidikan. Program Kerja ISPI Jawa Timur dimasa yang akan datang, harus mampu membumikan sekaligus membudayakan konsep-konsep pendidikan KHD kepada seluruh anggotanya, baik yang berada di lembaga pendidikan, maupun yang berprofesi diluar institusi pendidlkan.
Tujuan
Adapun tujuan kegiatan ini sebagai berikut:
-Melakukan renungan kembali tentang ajaran dan filosofi pendidikan KHD yang berbasis kepada “kebudayaan asli Indonesia” agar dapat dijadikan sistem nilai dalam membangun karakter bangsa
-Menggali filosofi dan nilai-nilai pendidikan KHD untuk merekonstruksi pendidikan dalam menyongsong Indonesia Baru, yakni Indonesia tanpa diskriminasi, demokratis, egaliter, pluralis dan bermartabat.
-Merumuskan berbagai gagasan pendidikan, yang bermuara pada politik dan ideologi pendidikan, filosof pendidikan dan praktik pendidikan.
Peserta
Kegiatan seminar nasional pendidikan dan konferensi daerah ini bersifat terbuka bagi 400 peserta, terdiri dari unsur dosen LPTK, guru. pemerhati pendidikan dan mahasiswa (S 1/S2/S3).
Waktu, Tempat & Acara
Adapun pelaksanaan kegiatan sebagai berikut :
Konferensi Daerah (KONFERDA) Jawa Timur Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia
Hari/Tanggal : Jumat, 16 Mei 2014
Waktu : 13.00 WIB- Selesai
Tempat : Hotel Satelit Surabaya
Seminar Nasional
Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Mei 2014
Waktu : 08.00- 16.00 WIB- Selesai
Tempat : Auditorium PPG Lt.9 UNESA Lidah Wetan Surabaya
Narasumber : Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd (Ketua Umum ISPI dan Rektor UPI), Prof. Dr. Muchlas Samani, M.Pd (Rektor UNESA), Prof. Drs. Toho Cholik Mutohir, MA.Ph.D (Guru Besar Unesa), Anies Baswedan Ph.D (Rektor Universitas Paramadina), Prof. Dr. Ki. Supriyoko. S.D.U., M.Pd (Pakar Pendidikan taman Siswa)