Pemahaman Sekolah Masih Keliru Soal Program Akselerasi
Monday, 29 September 2014 (19:45) | 837 views | Print this Article

Sri Harmianto, Sekum ISPI Banyumas
BANYUMAS, suaramerdeka.com – Pemahaman sekolah terhadap program kelas akselerasi selama ini, dinilai masih keliru. Keberadaannya lebih dianggap sebagai bagian dari upaya menciptakan kesan eksklusivitas terhadap sekolah tersebut.
”Dengan menyelenggarakan kelas akselerasi, harapannya sekolah akan dianggap sebagai sekolah unggulan, lantaran berisi siswa yang memiliki prestasi lebih dibandingkan yang lain,” kata Sekretaris Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) Cabang Banyumas, Sri Harmianto, Senin (9/6).
Selain ingin menciptakan brand image sebagai sekolah unggulan, lanjut dia, tak jarang program tersebut justru dimanfaatkan oleh sekolah untuk menggali sumber-sumber pemasukan. Makanya hampir sebagian besar biaya yang harus ditanggung peserta didik di kelas akselerasi cukup besar.
Dia mengakui, secara teori pendidikan, keberadaan kelas akselerasi diperlukan. Pasalnya untuk menampung peserta didik yang memiliki prestasi lebih dibandingkan yang lain dengan waktu tempuh pendidikan lebih cepat.
”Siswa yang punya prestasi lebih, jumlahnya tidak banyak. Bahkan hanya segelintir orang. Jadi tidak seperti yang terjadi sekarang di beberapa sekolah dengan jumlah siswa yang mencapai puluhan orang,” tambah dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) tersebut.
Di luar negeri, lanjut dia, program kelas akselerasi diisi siswa yang benar-benar hebat, sehingga keberadaannya perlu pengawalan secara intensif. Oleh karena itu, kata dia, bila program kelas akselerasi tetap dipertahankan, maka pemerintah perlu membuat aturan yang jelas dan tegas dalam penyelenggaraannya.
”Kalau kelas akselerasi digelar, semestinya diisi siswa yang benar-benar memiliki prestasi istimewa dan bukan siswa yang berprestasi seperti pada umumnya,” jelasnya.
Sementara Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Banyumas, Joko Wiyono, mengatakan sampai saat ini keberadaan program kelas akselerasi masih tetap dipertahankan. Bahkan tidak hanya kelas akselerasi, saat ini di Banyumas juga ada sekolah yang menggelar kelas olahraga.
Beberapa sekolah yang menggelar program kelas akselerasi, di antaranya SMA 1 dan SMA 2 Purwokerto. Sedangkan sekolah yang menyelenggarakan program kelas olahraga adalah SMA 3 Purwokerto.
Agus Wahidin, Kasi Kurikulum Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Banyumas, menambahkan saat ini pemerintah terus mendorong supaya sekolah menyelenggarakan program pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus (PKPLK).
Untuk program layanan khusus, kata dia, dapat berupa kegiatan penyelenggaraan program bagi anak berkebutuhan khusus maupun program bagi anak cerdas istimewa dan bakat istimewa (CIBI) atau lebih dikenal dengan kelas akselerasi.
( Budi Setyawan / CN19 / SMNetwork )
Sumber : Suara merdeka
Tulisan lain yang berkaitan:




