Hari Pertama Sekolah

Wednesday, 23 October 2013 (18:01) | 336 views | Print this Article

Oleh : Wiska Adelia Putri
Siswa kelas VII SMP Islam Terpadu Al Madinah Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepuluan Riau

INI hari pertamaku sekolah. Aku baru saja selesai libur panjang. Liburanku sangat menyenangkan.

“Ma…, mama cepat dong. Hari ini kan hari pertamaku masuk sekolah. Jadi aku aku harus cepat-cepat karena aku sudah tidak sabar melihat sekolahku lagi,” kata Nabila sambil memasang sepatu barunya.

“Iya sayang, mama sudah siap nih,” kata mamanya sembari tersenyum melihat tingkah anak kesayanganya itu yang tak sabaran lagi pergi ke sekolah.

Nabila berangkat dengan mamanya naik mobil Escudo. Yang membawa mobilnya adalah papanya. Tiba-tiba ada bunyi tet…tet….tet bunyi klakson mobil pertanda Nabila sudah sampai di sekolah kebanggaanya itu.

“Nabila sudah sampai ni. Kamu yang baik ya sekolah! Ni uang jajannya tolong digunakan baik-baik. Jangan jajan sembarangan,” nasehat ayahnya sambil menyerahkan uang Rp 5000 di tangannya kepada Nabila.

“Iya, Pa,” ujar Nabila sambil mengambil uang pemberian papanya itu. Nabila berlari ke sekolahnya tapi tidak ada orang di situ.

“Kenapa tidak ada orang ya?” tanya Nabila sambil menggaruk-garukan kepalanya.

“Astagfirullah ulazim rupanya ini masih pukul 06.00,” kata Nabila sambil melihat jam tangannya. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya ada juga yang datang. Namanya Yusra, anaknya baik, pintar, dan berkulit putih. Yusra adalah sahabat akrab Nabila.

“Nabila baru kita saja yang datang…,” tanya Yusna sambil berlari-lari kecil.

“Ya, sih. Kita tunggu aja Yumna, Andre, dan Adel biar kita bisa ngomong-ngomong,” kata Nabila.

Tidak perlu menunggu lama teman-teman mereka mulai datang. “Itu mereka sudah datang,” ujar sambil menunjuk ke arah Yumna, Andre, dan Adel.

“Panjang umur, baru diomongin sudah datang,” kata Nabila.

“Tunggu dulu kelas kita di mana,” tanya Yumna agak bingung.

“Oh ya, di sana dekat mushola,” ujar Yusra sambil menunjuk kelas dekat mushola.

“Oh itu kita taruh tas dulu yuk,” kata Adel sambil berjalan menuju ke kelas. Mereka pun pergi ke kelas bersama-sama dengan kompaknya.

“Yusra kita duduk di sini saja di bangku paling depan supaya bisa menyimak pelajaran dengan lebih baik,” ajak Yumna sambil menaruh atas di bangku.

“Adel ayo kita duduk di bangku yang depan juga dekat dengan Yusra dan Yumna!” tukas Nabila.

“Oke ……..,” Yusra dan Adel berkata serentak.

“Jadi aku duduk sendirian di depan,” kata Andre sambil mengerutkan keningnya.

“Ya… iyalah, kamu kan sendiri cowok yang ada di sini,”

Adel sambil menyengir memandang Andre.

“Tak apa-apalah nanti kan ada kawan,” Andre berlagak sombong.

“Ngomong-ngomong liburan kalian kemana?” tanya Nabila.

“Aku ke Sumatera Utara. Di sana aku ke rumah nenek dan kakekku, juga melihat Danau Toba yang di tengah-tengahnya terdapat Pulau Samosir.

“Danaunya luas sekali. Airnya jernih, pemandangannya indah sekali. Aku senang di sana,” kata Yusra bahagia.

“Aku ke Batam. Di sana aku berkunjung ke rumah paman dan bibiku. Aku juga jalan-jalan ke Balerang di sana jembatannya sangat tinggi. Aku takut kalau jatuh lo karena tinggi kali. Aku juga ke Pulau Galang, kan dulu di sana tempat pengungsian orang Vietnam. Selain itu aku ke Water Boom, Toko Buku Gramedia. Aku gembira berada di sana. Kapan-kapan aku mau ke sana lagi,” sela Adel bahagia.

“Kalau aku ke Pekanbaru. Di sana aku ke rumah saudara-saudaraku. Waktu aku ke rumah nenekku, aku langsung bergegas ke kolam ikannya. Rupanya ikan-ikannya sudah tidak ada karena sudah dijual kakekku. Sedih sekali,” kata Nabila memperlihatkan wajah yang sedih.

“Kalau kamu kemana Yumna?” tanya Andre.

“Aku tidak kemana-kemana karena orang tuaku tidak sanggup mengajakku jalan-jalan. Keluargaku kan termasuk orang yang tidak mampu,” kata Yumna.

“Oh.. begitu, “ tanya Adel.

“Kami minta maaf ya Yumna. Bukan maksud kami menyinggung perasaanmu, tapi kami hanya sekedar menanya, “ ujar Yusra dan Nabila serentak sambil mengulurkan tangan mereka.

“Iya tak apa-apa koq,” kata Yumna sambil menjabat tangan mereka.

“Eeee… kenapa semuanya jadi sedih begini. Ayo dong semangat.. semangat jangan kayak gitu muka kalian dah kayak nenek-nenek tau.” hahahahah “ kata Andre.

“Enak aja, “ kata Yusra sambil memandang Andre dengan marah.

“Kami belum tua tau.. kan kami masih anak-anak justru kamu yang kayak kakek – kakek, “ sambung Adel.

“Sudah-sudah jangan berdebat kita kan membahas tentang liburan, “ kata Nabila dan Yumna serentak.

“Betul tu, aku kan Cuma mau ngajak kalian tersenyum,” tukas Andre dengan mimik wajah yang lucu.

“Iya deh “ kata Adel …..

“Ngomong-ngomong kamu kemana Andre selama liburan ini?”

“Aku keliling dunia “ jawab Andre berlagak sombong.

“Betul ke…..?” tanya Adel.

“Iya, pertama aku ke Cina. Aku melihat Tembok Cina yang terkenal di dunia itu. Rakyat Cina itu mau berjalan kaki sepanjang 1 Km. Mereka juga mau bersepeda kalau 5 Km. Mereka baru naik kendaraan yang jaraknya di atas 5 Km saja. Makanya badan mereka sehat-sehat.

“Aku juga ke Mekkah dan aku ke Kakbah lo. Mekkah itu sangat hebat. Mekkah adalah negara dengan kejahatan yang paling sedikit di dunia. Saat azan berkumandang orang-orang semuanya pergi ke mesjid meninggalkan warung atau dagangan mereka. Tidak akan ada orang yang berani mencuri, karena mereka memakai hukum Islam. Kalau kedapatan mencuri dipotong tangannya, “ kata Andre dengan mimik serius.

“Iya tak seperti negara kita ya! Kalau azan mau pergi ke mushola tanpa menutup kedai pasti langsung dicuri. Sedangkan yang ada aja orangnya aja bisa kog dicuri. Lagi pula hukumannya cuma penjara, pencurinya mana mana mau jera,“ kata Yumna.

“Iya…, emang kalau di Mekkah pencuri pasti dipotong tangannya. Tapi ngeri juga karena sakit kan kalau dipotong tangannya pasti berdarah banyak. Kayak kita ya tapi kalau kita namanya amputasi, “ kata Yusra.

“Betul tapi aku mau cerita lagi ni tentang liburanku, “ kata Andre marah.

“Yelah lanjutkanlah!“ kata Nabila. Dan sepulang dari Mekkah, aku ke Perancis di sana aku melihat Menara Eifel dan Menara Pisa yang terkenal itu. Menara Pisa itu menara yang miring tetapi tidak tumbang. Makanya Menara Pisa menjadi salah satu keajaiban dunia lo,“ cerita Andre bersemangat.

“Betul tak sih kamu ke Mekkah, Perancis, dan Cina,“ tanya Adel penasaran.

“Tidaklah bohong aja. Aku itu membaca buku tentang negara makanya aku tahu tentang Mekkah, Perancis, dan Cina. Sebenarnya masih banyak yang ingin aku ceritakan tapi aku lupa,” Andre cengengesan.

“Oooo …,” celetuk Nabila, Adel,Yusra dan Yumna sembari memandang Andre dengan wajah masam.

“Kamu ini pembohong Ndre, lain kali lo tidak boleh begitu. Berbohong itu kan dosa, “ ujar Adel mengingatkan Andre dengan kebiasaannya buruknya itu.

“Iya tapi dengan membaca kita juga dapat lo mengetahui tempat-tempat yang berada di dunia. Contohnya Andre, dia membaca buku tentang dunia tapi dia berbohong karena dia bukan berlibur malah membaca buku tentang dunia, “ kata Nabila sambil memandang Andre

“Iya deh aku minta maaf deh,“ jawab Andre.
“Iya deh kami semua mau maafin “ kata Adel.
“Iya tapi ada satu syarat ,“ tambah Nabila.
“Kamu harus berjanji tidak akan berbohong lagi, karena berbohong itu dosa besar bisa-bisa kamu masuk nereka. Mau masuk nereka? “ ujar Yusra dan Yumna serentak.

“Iya deh aku janji gak akan bohong.” kata Andre sambil mengangkat dua jari telunjuknya.
“Kalau ternyata ketahuan bohong apa hukumannya, “ tanya Yumna.

Aku puasa deh sehari sekalian diet. Aku kan gendut. Aku mau juga kurus kayak kalian, “ kata Andre sambil menunjukkan perut yang gendut itu.

“Hahaha, kamu ini memang bias bikin lucu Ndre, “ kata Adel sambil ketawa,
“Iya tapi bagus juga hukuman buat kamu Ndre biar kamu kurus, badanmu itu terlalu gendut,” kata Yumna.
“Iya sering-sering aja kamu berbohong biar badan mu kurus Ndre,” kata Nabila.
“Enak aja kalau aku kurus nanti aku jelek dong . Nanti kegantengan Bang Andre hilang, “ kata Andre sambil memperlihatkan wajahnya.
“Emangnya kamu ganteng, gendut aja jelek, “ kata Yumna.
“Emannya kamu cantik, “ Andre marah.
“Sudah-sudah jangan bertengkar nanti kalian berdua cepat tua dan nanti besar jadi suami istri. “ kata Yusra sambil tertawa.
“Iya… iya, “ memang cocok kalian jadi suami istri,“ tambah Nabila.
“Enak aja mending aku sama Andre sahabat aja dari pada suami istri kan Ndre, “ Yusra merajuk.
“Iya deh kalian ni sok tahu. Jodoh kan pemberian Tuhan dan aku pun tak suka sama Yumna, “ kata Andre.
“Iya lah, kami minta maaf karena menuduhmu, “Yusra , Adel, dan Nabila menjawab serentak.
“ Iya kami maafin, “ kata Yumna.
“Ah sekarang kan kita dah besar,sudah mau masuk SMP kalian punya cita – cita apa, “ tanya Nabila.
“Iya sih emang kita udah besar tapi saya masih bingung dengan cita-cita saya, “ kata Yumna
“Kamu pikir sejalah cita-citamu, “ kata Andre.
“Iya, ngomong-ngomong Nabila kog nanyak begitu, “ kata Yus karena untuk kita mempermudah memasuki universitas dan supaya kita bisa menekuni cita-cita kita kalau sudah besar, baru punya cita-cita kan rugi. Malah nanti salah masuk universitas misalnya kita cita-citanya mau jadi dokter, tapi malahan masuk universitas jurusan perdagangan, “ kata Nabila menjelaskan.

“Bener juga sih,” kata Nabila.
“Eh Yusra kamu mau jadi apa,” tanya Adel.
“Aku ingin jadi dokter, “ kata Yusra bersemangat
“Kenapa?” tanya Yumna penasaran.
“Aku mau mengobati orang sakit kasihankan orang yang sakit,“ kata Yumna sedih.
“Iya sih kasihan , tapi kalau aku sakit kamu mau ngobati aku kan “ kata Andre.
“Iyalah, “ ujar Yusra.
“Tapi kalau kamu yang sakit kayak mana “ kata Nabila.
“Iya kayak mana?“ tanya Adel.
“Aku berobat ke dokter lain atau aku meracik obat sendiri,” canda Yusra.
“Iya sih tapi kalau seluruh dokter disana kayak mana, “ kata Andre usil.
“Ya hancur dunia kalau tidak ada dokter, “ kata Yumna.
“Ha… ha..ha… kamu ini Ndre ngasih pertanyaan yang aneh-aneh aja, “ ujar Yusra.
“Ngak apa-apalah namanya pertanyaan boleh aneh-aneh dan tidak aneh. Kalau ngak ada gak ada pertanyan aneh hancur dunia,“ kata Andre.
“Mana mungkin pertanyaan aneh kan gak penting “ kata Yumna.
“Iyelah tu, “ kata Andre dengan suara sinis.
“Ngomong-ngomong Nabila mau jandi apa,” tanya Adel.
Aku mau jadi arsitek, “ jawab Nabila lagi.
“Kenapa kamu mau jadi arsitek?“ tanya Adel.
“Aku ingin merancang gedung-gedung yang sangat megah dan cantik, “ jawab Nabila serius.
“Iya itu memang cocok dengan kamu. Kamu kan pande menggambar, “ kata Andre.
“Emangnya kalau mau jadi arsitek harus pandai menggambar?“ tanya Yumra.
“Tidak kog selain menggambar kita juga harus paham tentang pembangunan, “ kata Nabila.
“E… kamu sok tahu Ndre,“ kata Yumna.
“Tapi kan menggambar juga harus bisa, “ kata Andre.
“Yelah, “ kata Yusra.
Yum, kamu mau jadi apa, “ tanya Yusra
“Iya, “ kata Nabila.
“Aku mau jadi penjelajah, “ kata Yusra dengan semangat
“Kenapa kamu mau jadi penjelajah Yum,” tanya Andre.
“Aku mau keliling dunia ke Jepang , Mekkah, Perancis, Inggris, Brazil, China, Amerika, dan lain-lain,” kata Yumna.
Enak ya tapi kamu harus pandai Bahasa Inggris, “ kata Yusra.
“Iya deh aku bukan belajar Inggris dengan giat, “ kata Yumna
pelajar yang lain juga ditekuni lah, “ kata Nabila.
“Iya deh cerewet banget lah kalian nih, “ kata Yumna.
“Ngak papa lah “ kata Yusra.
“Ndre kamu mau jadi apa “tanya Nabila.
“Ehmm… aku mau jadi paranormal,” jawab Andre
“Hah…, kamu mau jadi paranormal, serius ni Ndre?” tanya Nabila.
“Iya aku mau meramal kalian,” jawab Andre serius.
“Iya, tapi kan jadi para normal itukan dosa. Jangankan jadi paranormal datang ke paranormal aja udah dosa, “ kata Nabila.
“Hahahahahaha aku cuma bercanda. Aku tak mau jadi paranormal itukan dosa. Aku tau kog itu bukan ajaran agama kita,” kata Andre.
“Iyalah ingat itu baik-baik ya Ndre nanti kamu kalau bohong puasa lho ya “ ujar Yumra.
“Eh kamu kan bohong. Jadi kamu harus puasa dong besok,” tanya Yumra.
“Eeee… enak aja aku tak mau puasa, kan belum bulan puasa, “ jawab Andre dengan muka agak takut.
“Tapikan kamu udah berjanji Ndre,” kata Nabila.
“Iya, Ndre kamu gak boleh ingkar janji Ndre,” kata Nabila.
“Iyalah kalau gitu aku puasa deh besok, “ kata Andre seraya tertawa-tawa hahahahahaha.

Tiba-tiba datang Ibu Guru namanya Ibu Nayni. Dia yang akan jadi wali kelas kami. Dia sangat baik, kami sangat senang karena Ibu Nayni mengajar dengan baik dan kami paham yang di jelaskan Ibu Nayni.

______________________________
Wiska merupakan cerpenis cilik yang saat ini berusia 11 tahun ini sudah meluncurkan buku berjudul “Ingin Bertemu Diri.” Saat ini Wiska sedang mempersiapkan novel untuk segera diluncurkan

Tulisan lain yang berkaitan:

imgBakik (Monday, 21 July 2014, 391 views, 0 respon) Oleh: Wiska Adelia Putri Lahir di Tanjungpinag, 8 Maret 2002. Siswa kelas VII SMP-IT Al Madinah Tanjungpinang. Cerpen ini meraih juara I Lomba...
imgAku “Mejaba” (Friday, 13 June 2014, 710 views, 0 respon) Cerpen karya : Wiska Adelia Putri Lahir di Tanjungpinang, 8 Maret 2002. Saat ini duduk di kelas VII SMP – IT Al Madinah Kota Tanjungpinang. ...
imgSiswa SMP IT Tanjungpinang Juara Cipta Cerpen Nasional (Friday, 13 June 2014, 3,839 views, 1 respon) Berita kiriman dari : Maswito Kasubag Perencanaan dan Program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, Kepri dan Pengurus ISPI Pulau...
imgWiska Adelia Putri: Cerpenis Cilik dari Provinsi Kepri (Thursday, 7 March 2013, 820 views, 0 respon) Oleh: MASWITO, S.Pd. Guru SMK Negeri 1 Tanjungpinang dan Kabid Perlindungan Profesi dan HAM ISPI Pulau Bintan, Kepri DUNIA kepengarangan perempuan di...
Tulisan berjudul "Hari Pertama Sekolah" dipublikasikan oleh Admin ISPI (Wednesday, 23 October 2013 (18:01)) pada kategori Cerpen, Karya Tulis, Media. Anda bisa mengikuti respon terhadap tulisan ini melalui feed komentar RSS 2.0. Both comments and pings are currently closed.