Oleh : SUPATMI, S.Pd —Staf Pendidik SMA N 2 Purwokerto—
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada.
Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.
Pendidikan itu sendiri bermakna sebagai upaya membantu peserta didik untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan, kecakapan, nilai, sikap dan pola tingkah laku yang berguna bagi hidupnya ( Kamus pendidikan menurut St. Vembriarto ; Jakarta tahun 1994 )
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk meneruskan pembangunan di negara Indonesia.
Mutu pendidikan sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Di sisi lain, tantangan global dan internal mengharuskan kita memanfaatkan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) Indonesia untuk menjadi negara yang kuat dan besar.
Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu pendidikan mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikan.
Dalam proses pendidikan yang bermutu terlibat berbagai input, seperti : bahan ajar (kognitif, afektif dan psikomotor ), metodologi ( bervariasi sesuai kemampuan guru ), sarana sekolah, dukungan administrasi, sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan suasana yang kondusif.
Mutu dalam konteks hasil pendidikan mengacu pada prestasi yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu ( bisa setiap akhir semester, akhir tahun, 2 tahun atau 5 tahun, bahkan 10 tahun ). Prestasi yang dicapai atau hasil pendidikan ( student achievement ) dapat berupa hasil tes kemampuan akademis ( misalnya ulangan umum dan ujian nasional ). ( Sumber : Kilas Balik Pendidikan Nasional 2006; Departemen pendidikan Nasional )
Ada dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan mutu pendidikan. Pertama: strategi pendidikan, mencakup : penyediaan buku–buku materi ajar dan alat belajar lainnya, penyediaan sarana pendidikan, pelatihan guru dan tenaga kependidikan lainnya. dan pengelolaan pendidikan. Kedua : pengelolaan pendidikan, yang selama ini tergantung pada kebijakan pemerintah.
Ada beberapa paradigma untuk mendasari mutu pendidikan Indonesia yaitu, pembahasan kurikulum, pembaruan dalam proses pembelajaran, pembenahan manajemen pendidikan nasional, pembenahan pengelolaan guru dan mencari serta mengembangkan berbagai sumber alternatif pembiayaan pendidikan.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan maka sekolah harus dinamis dan kreatif dalam melaksanakan perannya untuk mengupayakan peningkatan kualitas / mutu pendidikan.
Pendidikan tinggi mencetak para sarjana yang kompeten sesuai dengan bidangnya masing – masing. Sebagai contoh Sarjana Pendidikan yang mencetak profesionalisme guru, dimana lembaga penyelenggara program dan model pendidikan guru mempengaruhi keunggulan khas keguruan ( pedagogical craft knowledge ) tetapi tidak menentukan mutu guru. Derajat mutu guru ditentukan oleh kualitas program, lembaga penyelenggara program, dan proses penyelenggaraan program yang akuntabilitasnya diukur melalui akreditasi.
Peranan Sarjana Pendidikan untuk meningkatkan Mutu Pendidikan di Indonesia
Sarjana Pendidikan (S.Pd) di Indonesia lahir dari sekian proses yang syarat cerita Oemar Bhakrie, sarjana penuh derita, begitu kata sebagian kalangan, mengisyaratkan betapa perjuangan sarjana-sarjana ini telah melampaui titik kulminasi atas ( dalam hal penderitaan ), tetapi itulah kenyataannya. Tetapi peran besar dibalik gelar yang begitu di nafikkan oleh sebagian kalangan adalah bukti baru, bahwa pendidikan dan mutu pendidikan di Indonesia tidak akan pernah lepas dari sarjana pendidikan – sarjana pendidikannya.
Sarjana pendidikan dalam ranah psikologis adalah kelengkapan antara kebutuhan lahir dan kebutuhan batin pendidikan, antara kemandirian ragawi dan kemajuan jiwa pendidikan, untuk bersama-sama maju membimbing, mengarahkan dan mengembangkan alur gerak kualitas pendidikan di Indonesia.
Sarjana pendidikan yang pada akhirnya sebagai pengajar sekaligus pendidik sebenarnya adalah profesi yang paling indah di dunia. Sebagai pendidik seorang sarjana
pendidikan sangat berperan memberikan kontribusi langsung dan terukur bagi bangsa kita dan dunia dengan membantu anak–anak muda mengenal pengetahuan dan keterampilan.
Mengajar memberikan tantangan sekaligus kesempatan yang tiada habisnya untuk berkembang. Ketika seorang sarjana pendidikan mengajar dan mendidik akan menguji keterampilan komunikasi interpersonal, pengetahuan akademis maupun kemampuan kepemimpinan seorang sarjana pendidikan tersebut. Sebagai seorang pendidik dan pengajar seorang sarjana pendidikan berkesempatan membagi semangat untuk belajar, memberikan inspirasi, motivasi dan tantangan kepada generasi muda untuk mengembangkan bakat dan kemampuan individual kepada generasi muda. Dan akan merasakan kebahagiaan ketika salah satu atau lebih di antara mereka sukses dalam menggapai cita – cita.
Semakin jelas kiranya peran Sarjana Pendidikan bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.
Pertama, sarjana pendidikan dicetak, ditumbuhkembangkan dan diarahkan untuk semata-mata menjadi penerus dan pewaris dunia pendidikan di Indonesia.
Kedua, sarjana pendidikan dengan mengesampingkan berbagai isyu-isyu miring seputar ketidakprofesionalannya, adalah sarjana yang paling tahu tentang kondisi pendidikan di Indonesia.
Ketiga, sarjana pendidikan adalah betul-betul pribadi pendidik, bukan kebetulan berpribadian sebagai pendidik, bukan pula pribadi pendidik yang tidak betul.
Keempat, sarjana pendidikan adalah satu-satunya oase harapan di padang tandus pendidikan Indonesia, mereka pada akhirnya akan menjadi tumpuan harapan untuk menyelamatkan dunia pendidikan, dan mereka adalah guru pendidikan terbaik di negeri tercinta ini.
Tetap Maju Pendidikan Indonesia.
Comments 564